Postingan

Mitos Di Balik Kemegahan Kota Tua

Kota Tua merupakan salah satu tempat wisata sejarah yang terletak di Provinsi DKI Jakarta. Sepanjang mata memandang, lokasi banyak dipenuhi oleh gedung-gedung atau bangunan tua peninggalan belanda bergaya arsitektur  neoklasik. Menurut sejarah, Jakarta kala itu masih dikuasai oleh kerajaan Hindu Pajajaran bernama Sunda Kelapa. Pada tahun 1526,  pasukan Fatahillah yang dikirim oleh   Kesultanan Demak menyerang pelabuhan Sunda Kelapa   dan kerajaan Hindu   Pajajaran . Setelah berhasil dikuasai, Sunda Kelapa berganti nama menjadi   Jayakarta . Kota ini memiliki luas 15 hektar dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Tahun 1619,   VOC  berhasil menghancurkan Jayakarta di bawah komando Jan Pieterszoon Coen. Satu tahun kemudian, VOC membangun kota baru bernama Batavia   untuk menghormati   Batavieren , leluhur bangsa Belanda ( Kota Tua Jakarta booklet , 2016 ). Hal tersebut konon menjadi cikal bakal penyebutan nama “ betawi ” pada masyarakat asli Jakarta. Sebagai kantor pusa

Seni Ketoprak, Representasi Budaya Masyarakat Jawa Populer

S eni Ketoprak ( Kethoprak ) merupakan seni pertunjukan drama khas Jawa Tengah yang diyakini berasal dari Surakarta yang diprakarsai oleh Raden Mas Tumenggung Wreksodiningrat (1908) dan berkembang pesat di Yogyakarta. Dalam seni Ketoprak, terkandung beberapa hal yang menjadi daya tarik yaitu; pertunjukan ini berhasil memadukan berbagai macam kesenian dalam satu pertunjukan seperti seni musik, drama,  rupa, tari, dan sastra. Jika dilihat dari asal mula dan perkembangannya, seni Ketoprak dapat disebut sebagai seni pertunjukan Mataraman atau seni drama yang lahir dan berkembang pada masyarakat sekitar kesultanan Surakarta dan Yogyakarta. Ketoprak sangat populer di kalangan rakyat jelata dan dimainkan oleh beberapa orang yang memerankan berbagai tokoh dengan diiringi alat musik sederhana berupa lesung (wadah penumbuk padi) dan rebana sehingga populer disebut Ketoprak lesung. Seni Ketoprak sebagai seni pertunjukan tradisional rakyat, pada waktu itu lebih sering dipentaskan di pusat-pusat

Sketsa Itu STNK

S ejak masa kanak-kanak, kita pasti sudah mengenal dan bahkan mampu membuat coret-coretan abstrak baik di dinding ataupun kertas-kertas yang mudah ditemui. Proses alami tersebut kemudian mengalami suatu tahapan dimana kita mulai diarahkan untuk membuat berbagai bentuk yang sebermula diperkenalkan melalui orang tua dan guru di Sekolah. Dari proses tersebut kita memahami bagaimana garis-garis yang dikombinasikan satu sama lain ternyata dapat membentuk suatu objek yang bebas. Objek kasar inilah yang disebut sebagai "sketsa", atau tahap awal dalam penciptaan karya baku. Sedikit me- rewind  ke belakang, mata pelajaran yang sangat saya senangi ketika sekolah adalah pelajaran kesenian dengan tugas-tugas membuat prakarya. Prakarya merupakan karya kasar/awal sebelum karya sesungguhnya dibuat dan yang paling mudah dibuat adalah sketsa. Sketsa merupakan "STNK" dari sebuah karya, ibarat sebuah kendaraan yang memerlukan STNK sebagai bukti sah kepemilikan kendaraan, namun STN

Intermodalitas Dalam Kesenian Sebagai Wahana Komunikasi Massa

B unyi dan aksara di dalam kesenian seperti musik, teater dan film saling memiliki keterkaitan dalam kendaraan atau wahana yang digunakan dalam penyajiannya. Bunyi merupakan suara atau vokal yang dimunculkan atau digunakan, sedangkan aksara merupakan huruf atau tulisan yang digunakan. Dalam berbagai kesenian kontemporer, seringkali kita lihat beberapa karya seni yang mencaplok ide atau isi karya seni lainnya namun wahana atau medianya berbeda. Hal ini karena masing-masing media tidak mungkin dipisah-pisahkan dari media lainnya. Media selalu membutuhkan media lain dan bahkan berjalan beriringan. Bunyi dan juga tulisan sebagai  dua media berbeda, tentunya juga membutuhkan media lain dalam penyampaian pesan-pesannya. Kenyataan tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Ellestrom dalam Damono (2012: 2), bahwa tidak ada gunanya membicarakan tulisan, film, pertunjukan musik dan televisi dengan anggapan masing-masing media tersebut adalah pribadi-pribadi yang dapat kawin dan cerai be

Pengertian Seni Grafis dan Contohnya

S eni grafis merupakan bagian dari cabang seni rupa 2D dan sangat erat penggunaannya dalam ilmu Desain Komunikasi Visual. Seni grafis atau ( Graphic ) dalam bahasa inggris, memiliki pengertian sebagai upaya menunjukkan kepada khalayak umum bentuk-bentuk, tanda, atau simbol yang menyerupai berbagai objek baik benda hidup atau mati di sekitar kita dalam bentuk cetak dua dimensi. Bidang-bidang grafika sangat erat hubungannya dalam upaya komunikasi visual maupun  advertising.  Berdasarkan teknik cetak, seni grafis dibagi menjadi 4 jenis yaitu; 1.      Cetak dalam ( Intaglio print ) 2.      Cetak saring ( Screen printing ) 3.      Cetak tinggi ( High printing ) 4.      Cetak foto ( Image printing/ digital printing ) Cetak Dalam ( Intaglio Printing ) Teknik cetak seni grafis yang menggunakan papan atau plat yang telah diberi pola berupa lubang-lubang berbentuk untuk mencetak. Cara menggunakan teknik ini ialah dengan meletakkan papan atau plat berpola di atas kertas atau kain,

Perbedaan Seni Rupa Dengan Desain

" M endesain itu sama dengan berkesenian? ya, bisa jadi! lalu, apakah berkesenian sama juga dengan mendesain? belum tentu!". Sebuah pertanyaan mendasar yang cukup kuat membayangi pemahaman bagi sebagian masyarakat awam, bahwa desainer itu sama dengan seniman, dan seniman sama dengan desainer, tentu pernyataan ini harus diluruskan kembali mengingat kedua profesi tersebut memiliki motivasi yang berbeda. Banyak dari kalangan desainer yang menganggap bahwa mereka juga merupakan seorang seniman, namun sedikit dari kalangan seniman yang menganggap bahwa diri mereka juga merupakan desainer. Tulisan ini bukan berusaha mencari benar atau salah berdasar pada pernyataan-pernyataan tersebut, namun saya hanya ingin menegaskan bahwa antara keduanya terdapat jalur dan fungsi-fungsi fundamental yang berbeda. Perbedaan-perbedaan yang ada merujuk pada fungsi dari karya yang dihasilkan baik oleh seniman maupun desainer. Bagi seniman, menghasilkan sebuah karya seni tidak hanya berdasar pad